Posted by : Unknown Kamis, 04 April 2013
Tag :

Tittle    : My Friend and Me
Cast     : -Chelsea
              -Aiko
Genre : Friendly
Author : Farah Diva
Mentari mulai memancarkan Sinar terangnya. Terbangunlah gadis yang berparas cantik ini dari mimpi indahnya. Sebut saja dia Chelsea, atau nama lengkapnya Chelsea Gloriana Felice Judith. Gadis yang keturunan Inggris-Indo ini, lebih memilih untuk penyendiri dan pendiam. Maka dari itu, ia memutuskan Home Scholing. Menurutnya, sekolah itu ramai. Jadi ia tidak bisa konsentrasi dalam belajar

“Enggh, Hooaamm. .. “ gumamku
“Waahh,, ternyata udah siang! Waduh bisa gawat kalo aku belum mandi sekarang. Bisa bisa aku kena ceramah! “ kataku dalam hati

Haaiii. Namaku Chelsea, Chelsea Gloriana
Felice Judith. Panjang yaa ? Hehehe. Pada ngerti gk ?. Hahaha, yang pingin tau ini
artinya, dia yang akan diberkati, menarik dan penuh perhatian yang selalu berkeinginan kuat dan bertujuan sehingga meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Panjang lagi ya? Maaf deh!. Aku punya guru pribadi, ia yang mengajariku selama ini. Namanya Miss. Lilly

“Wuuaahh, seger! Waktunya makan!” kataku sambil menuruni anak tangga. Benar, kamarku ada di lantai 2.

******

Seperti biasa, pagiku terasa damai. Aku hanya duduk di sebuah kursi taman depan rumahku, untuk menunggu Miss. Lilly datang.  Aku melihat lihat pemandangan yang sungguh indah ini. Rumahku berada di dataran tinggi, jadi bias melihat pemandangan yang ada di bawahnya.

“Hmm, Miss. Lilly 5 menit lagi dating. Siap siap ahh” kataku dalam hati
“Nah, tuh dia! “ kataku. “Pagi Miss. Yuk masuk! “ kataku, memang. Aku hanya akrab dg Miss. Lilly saja. Bagiku dial ah yang selalu menyemangatiku.

“Miss. Kita sekarang belajar apa ? “ kataku
“Belajar B.Inggris! Semangat ya! “ kat Miss. Lilly
“Okke ! “ kataku. Lalu aku belajar bersamanya.

******



Pelajaranpun selesai. Aku kembali ke aktivitas ku sperti tadi, sebelum Miss. Lilly datang. Lalu sebuah mobil melewat di depan rumahku. Si mobil itu berhenti tepat di rumah kosong, sebelah rumahku. Aku tidak memperdulikannya. Lagian, mereka hanya ‘Mungkin’ tetangga baru saja. Tidak ngefek buatku.

Seorang gadis menghampiriku. Dia seperti orang jepang, matanya sipit, kulit putih, dll.

“Haii, namaku Aiko. Aku keturunan Jepang-Indonesia. Kalo boleh tau, siapa nama mu?” kata dia yang ternyata bernama Aiko.
“Chelsea. Chelsea Gloriana Felice Judith. “ kataku agak dingin
“Hmm, cuek bgt sih dia! Tapi gpp deh “ kata Aiko dalam hati. “Salam kenal ya! “ kata Aiko dg ramah
“Maaf, aku harus kedalam “ kataku. Akupun masuk dan langsung menuju kamarku.

‘Dear Diary,
            Hari ini aku dapet tetangga baru. Dan menurutku, keberadaan dia membuatku sedikit terganggu, karena aku tidak lagi dalam ke damaian. Memang sih, dia baik. Tapi aku tidak suka denganya. Entah mengapa aku merasa tidak enak di dekatnya. Udah dulu ya Diary. See You next Time!’

Begitulah yang ku tulis pada Diary kesayanganku ini. Dia adalah satu satunya tempat curhat yang paling aman. Hahaha, ya iyalah. Diakan gk bisa ngomong -_- .

******

Hmmm,, lama kelamaan dia Aiko semakin mendekatiku. Ia mencoba untuk berteman denganku. Padahal ia tau bahwa sifatku yang suka dg kedamaian ini. Selama itu juga aku mulai merasa nyaman, karena dia bisa membuatku tertawa. Aku sudah tidak menganggapnya lagi sebagai pengganggu. Dan sekarang aku menganggapnya sebagai sahabat baruku.

“Aku boleh gk manggil nama kamu dg sebutan ‘Sea’ ? “ kata Aiko
“Boleh boleh aja. Asal kamu mau aku panggil ‘Aik’ “ kataku
“Haha, lucu ya!. Boleh kok boleh, Janji!” kata Aiko sambil menunjukkan jari kelilingkingnya. Akupun membalasnya

“Sea, maaf ya. Sekarang aku ada kelas! “ kata Aik
“Oh iya, gpp kok! Hati hati ya Ik! “ kataku
“Okee. Bye! “ kataku

******

1 bulan berlalu. Awal awal kami saling kontak. Tapi 2 minggu yang lalu, Kami kehilangan kontak. Mungkin karena Aiko yang sekarang mulai sibuk dg kuliahnya. Wajarlah kalau dia sibuk. Terahkir kali dia nelepon waktu dia meminta bantuanku untuk membuat klipingnya. Aku merasa senang, dia masih ingat kpda ku. Semenja kita kehilangan kontak, aku selalu menghubunginya. Aku Sms, tidak di bales, aku telepon tidak dibales. Aku pergi kerumahnya, tidak ada siapa2. Aku hanya pasrah, mungkin ia terlalu sibuk untuk menemuiku. Seketika pikiranku ingin menuju taman. Lalu aku pergi saja ke taman.

Aku melihat ada dua orang duduk disana. Perempuan dan laki². Perempuan itu terlihat seperti Aiko, ia sedang berbincang bincang dg lelaki tersebut. Ketika aku ingin menghampirinya, lelaki itu memberika segenggam uang, lalu ia berikan kpd Aiko. Niatku untuk menemuinya hilang, aku ingin mendengarkan permbicaraannya saja.

“Nih, buat kamu. Karena kamu telah berhasil berteman dan sudah menjauhinya dg Chelsea, si penyendiri dan pendiam “ kata lelaki itu
“Terima kasih. Uang ini sangatlah berarti untukku “ kata Aiko. Lalu akupun keluar dari tempat persembunyianku dg menitikkan air mata.

“Ohh, ternyata aku hanya sbg alat untuk mu ya?! “ kataku
“Bu..bukkan gitu Sea, aku bisa jelasin “ kata Aiko
“Ga perlu! Aku udah tau semuanya. Aku ini hanyalah seorang yang untuk dipertaruhkan. Aku kecewa Aik, Kecewa!. Padahal aku sudah menganggap mu sahabatku, yang begitu sangat baik untukku. Ternyata aku Hikss.. salah besar.. Hikss. “ kataku panjang lebar sambil menangis.

“Aku Bisa jelasin Sea! Ini hanyalah salah paham! “ kata Aiko
“Udah, mending aku aja yang jelasin! Jadi gini, Aiko punya hutang samaku. Karna dia gk punya uang, aku sama Aiko taruhan. Dan bahan taruhannya adalah kamu, Chelsea! Dan Aiko pernah bilang kepadaku, bahwa kamu bisa tertipu oleh tipu dayanya! “ kata lelaki tsb dengan senyuman sinisnya

“Sekarang, Hikss.. Sud.aaah Ter Hikss.. buktikan, Aiko!. Aku harap kamu tidak mendekatiku lagi, Hikkss..! “ kataku Sembari meninggalkan taman.
“Sea, bukan begitu! Seaa.. Tunggu! “ kata Aiko sambil mengejarku. Aku hanya mengacuhkannya saja. Toh, masalah sudah di jelaskan. Tidak ada yang harus disampaikan lagi.

******

1 Minggu berlalu. Semenjak kejadian itu, Aiko terus berminta maaf kepadaku. Tetapi aku hanya diam tak bergeming. Aku sudah terlalu sakit hati, aku hanya dianggap alat untuk taruhannya. Walaupun begitu, aku tidak pernah membencinya, sama sekali Tidak. Hanya saja aku kecewa berat dengannya. Karena dia sedikit demi sedikit merubah hariku.

“Hmm, rasanya beda kalau gk ada Aiko! Tapi apa boleh buat, Aiko telah menyakiti hatiku. Nasi sudah menjadi bubur “ gumamku. Lalu aku kembali melamun.
“Aiko.., kamu tau kan. Aku tuh sudah menganggap kamu sebagai saudara sendiri. Tapi apa yang kamu balas? Kamu telah menyakitiku “ gumamku kembali. Setelah aku melamun, lalu aku bangkit dan menuju kamar. Tujuan pertamaku adalah Diary

‘Dear Diary,
            Aku pingin bikin puisi tentang sahabat nih. Baca ya!

Sahabat,
Satu kata yang mampu mengubah hariku
Satu kata yang selalu membuatku ceria
Satu kata yang membuatku terus tersenyum
            Tapi dibalik semua itu,
            Seorang Sahabat rela menukarkan ‘Sahabatnya Sendiri’ demi mendapatkan uang
            Bukannlah untuk kebahagiaannya
            Aku sangat sangat kecewa dengannya

Hmm, itu lah yang dapatku tuliskan. Gaje? Wajarlah puitis amatiran =D. See you bye bye!’

Setelah Menulis diary, aku hanya menonton TV saja. Matahari mulai bergantian dengan Bulan. Waktunya aku untuk Tidur.

******

“Hoaamm, Jogging ahk! “ kataku bersemangat. ‘Sebelum jogging aku sarapan dulu lah. Kalo enggak bisa bisa aku pingsan di jalan deh. Nanti dikira orang aku gembel lagi, hahahaha. Chelsea, Chelsea. Ada aja ya pikiran kamu yang seperti itu’ kataku dalam hati sambil senyum gaje. -_-

“Istirahat dulu, capee “ kataku. ‘Eh, ambulan lewat. Kira kira ada apa ya? Arahnya juga ke arah rumahku. Samperin aja deh’ kataku dalam hati.

“Ehhmm, Bu. Siapa yang sakit? “ kataku
“Tetangga sebelah, Nak “ jawabnya
“Siapanya ? “ kataku penasaran
“Katanya sih Aiko. Tapi gak tau juga, coba aja deh kamu tanya sama kakaknya, Rikka “ kata ibuku
“Oke! “ kataku

‘Oh yaampun. Kamu kenapa Aik? Aku sangat khawatir denganmu. Semoga kamu tak apa’ kataku dalam hati. Kini, demi temannku. Aku memberanikan diri untuk bertanya kepada kak Rikka

“Permisi, kak Rikka!” kataku
“Eh, Chelsea. Ada apa? “ katanya
“Apa benar, Aiko di bawa kerumah sakit ? “ kataku
“Iya, kondisinya tadi nge-drop. Makanya kakak panggil Ambulan, yang menemani Aiko kesana Ibuku “ katanya
“Kalo boleh tau, Aiko sakit apa ya kak?” kataku dengan cemas
“Ddiddia.. Hikss., Sak Hiks,.. it Leukimia. Hikss “ kata kak Rikka dengan tangisannya. Mataku terbelalak, aku tidak percaya apa yang dikatakan kak Rikka tadi.
“Ttaap..ii kenapa Aiko tidak pernah memberi tahu ku?” kataku
“Ia tidak mau membuatmu cemas, makanya dia menyembunyikan penyakitnya dari kamu. Dan menurut kakak, sekaranglah waktu yang cocok untu kembertahukan mu “ kata kak Rikka
“Terima kasih kak” kataku

Aku langsung berlari menuju rumah. Tidakku sangka, selama ini dia mengipad Leukimia. Dimataku dia orang yang kuat. Tapi dibalik semua itu, ia harus ketergantungan kepada obat untuk bertahan hidup. Dan obat itu sangat mahal, aku tau itu. Lalu akupun berniat untuk ke rumah sakit.

******

Setelah sampai di rumah sakit, aku langsung mengarah ke resepsionis. Aku menanyakan tentang keberadaan Aiko, Sahabatku.

“Aiko, berada di ruang Mawar 03 “ kata resepsionis itu
“Ok, terima kasih Mbak “ kataku

“Hmm, tante. Apakah Aiko baik baik saja ? “ tanyaku kepada ibunda Aiko. Sebut saja tante Robin
“Tante Hikss.. ttii Hikss dak tta.. u Nak Hikss “ kata tante Robin
“Kalau boleh tau, tante. Aiko sudah berapa lama ia sakit ? “ kataku
“Ia sudah hampir 2 tahun, divonis sakit Leukimia Stadium 2. Dan keadaan 2 Minggu terakhir, ia semakin drop. Hikss “ kata tante Robin.

Ingin sekali rasanya aku menangis. Tapi aku harus tetap tegar. Yang harus ku lakukan sekarang adalah meminta maaf kepada Aiko dan memberinya kesempatan untuk menjelaskan perbuatan yang waktu itu.

*******

1 Hari berlalu. Aiko sudah mulai sadar. Aku langsung di telepon oleh tante Robin, segera saja aku langsung ke RS. Sesampainya disana, aku tergesa gesa mencari R. Anggrek, tempat rawat inap Aiko.

“Aiko! Kamu sudah sadar? Maafkan aku “ kataku menunduk
“Tak apa, Chelsea. Maaf aku sudah membuat mu khawatir “  katanya
“Aiko, sekarang aku ingin meminta penjasan darimu. “ kataku

“Iya. Jadi gini, aku taruhan sama dia karena aku punya hutang sama dia. Dan waktu itu aku juga sedang membuuhkan uang untuk berobat. Kamu sudah tahukan tentang penyakitku ini dari ibu ku?. Karena itu, aku idak mau menyusahkan ibuku untuk bekerja keras demi aku. Nah lalu, dia menagih hutangku. Karena aku tidak punya uang untuk menebusnya, dia membuat taruhan untukku. Taruhannya kamu. Maaf ya Aiko! Aku menganggapmu Sahabat pertamaku, karena aku juga sama sepertimu. Tidak punya teman. Aku memang bodoh Chelsea! Mengapa aku sampai bisa bisanya taruhin kamu! Maafkanlah Chelsea! Ku mohon “ kata Aiko panjang lebar sambil menangis

“Aiko, perlu kamu tau. Sebenarnya aku sudah memaafkanmu. Hanya saja aku tidak mengucapkannya, hatiku terlalu sakit untuk kau sakiti. Sekarang aku sudah mengerti. Aiko, lainkali kalau kamu tidak punya uang, mintalah kepadaku saja!. Aku tidak akan meminta apapun kepadamu. Aku hanya ingin kau tetap menjadi sahabatku! “ kataku

“Iya. Kamu akan menjadi sahabatku selama aku masih disini “ kata Aiko yang membuat mataku terbelalak
“Maksud kamu apa? “ kataku heran
“Hidupku sudah tidak akan lamaHikss.. Lagi “ kata Aiko menangis
“Kamu jangan berkata seperti itu! Kamu pasti kuat Aiko! “ kataku menyemangatinya, walaupun hatiku sudah sesak untuk mengatakannya
“Iya Chelsea. Terimakasih “ kata Aiko

******

Hari hari telah ku lewati bersama Aiko di rumah sakit. Aku terus menyemangati Aiko. Awalnya Aiko tidak mau Chemoterapy, akan tetapi aku ingin ia sembuh. Alasannya ia tidak mau rambutnya gundul. Akan tetapi aku bilang kepadanya bahwa kamu Cantik, walaupun gundul kamu akan tetap Cantik dimata orang-orang terdekatmu.  Aku terus memaksanya, hingga ia melakukan chemotherapy.

“Lihatlah diriku, Sea. Aku tidak secantik dulu “ kata Aiko lesu
“Hey! Percayalah. Kau itu memang tidak secantik dulu. Tapi bagiku kamu selalu, kamu yang dulu! Yang pantang menyerah. Percayalah, Aiko! “ kataku menyemangatinya. Aku sangat gembira, karena ia telah bangkit kembali.
“Untuk yang ke berapa kalinya aku mengucapkan terima kasih untukmu dan permintaan maaf karena aku telah menyia-nyiakanmu dulu “ kata Aiko
“Sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. Aku tidak mau memikirkannya lagi, yang aku pikirkan sekarang adalah kamu Aiko! Kamu harus yakin, kalo kamu bisa sembuh “ kataku.

“Chelsea. Aku mau, kamu selalu ada disamping mu yah! “ kata Aiko
“Aku akan selalu disamping mu Aiko. Karenamu aku bukanlah seorang yang penyendiri lagi “ kataku
“Tapi, bila aku tidak ada disini. Kau akan sendiri lagi “ kata Aiko mulai melemas
“Ssst, tuhkan kamu mulai lagi. Udah ah, jangan dipikirkan “ kataku dg dada sesak.

******

Semakin hari, Aiko semakin kurus. Aku sedih melihatnya, walaupun begitu aku harus tetap tegar menjalani semua ini. Ini adalah cobaan yang telah Tuhan berikan kepadaku.

“Aiko, kamu harus makan. Biar cepat sembuh “ bujukku
“Tidak. Aku tidak lapar, kau saja yang memakannya “ kata Aiko
“Aiko, aku hanya ingin kau sembuh “ kataku melemas
“Hei, Chelsea. Aku mau makan, jika kau mau memakan sebagiannya “ kata Aiko.
“Baiklah. Aku senang kau mau makan juga “ kataku. Aiko hanya tersenyum

Keesokan harinya Aiko sangat drop. Lalu ia dibawa oleh dokter untuk diperiksa. Aku menunggu, menggu dan menunggu dokter keluar ruangan. Tak lama kemudian, dokter keluar dan ia memberitahukan kepada aku dan keluarga Aiko ‘Aiko banyak mengeluarkan darah dari hidungnya, mungkin pembuluh darah pecah terlalu besar sehingga membuat Aiko kekurangan darah’. Seketika denyut jantungku berhenti. Aku tidak tau apa yang harus ku lakukan.

Lalu dokter itu berkata lagi ‘Saya sudah angkat tangan. Bawalah Aiko ke Jepang, mungkin keajaiban akan terjadi disana. Karena disini peralatannya kurang memadai. Jika kalian ingin kesana, berangkatlah sekarang’. Tante robin pun berniat untuk pergi ke Jepang demi anaknya. Ia akan pergi besok, karena sekarang ia prepare terlebih dahulu. Saat Tante Robin sedang Prepare, aku bersama Aiko jalan² ke taman belakang rumah sakit.

“Chelsea, bolehkah aku berbicara untuk yang terakhir kalinya ? “ ucap Aiko lemah
“Aiko, kamu tdk boleh berkata seperti itu. Memangnya kamu mau ngomong apa ? “ ucapku
“Aku mohon kamu tidak melupakanku, selalu ingat akan kenangan kita dlu dari senang sampai duka seperti saat ini. Dan aku pingin ka..mu  tidak menjadi penyendiri dan pendiam lagi. Aku pingin kamu masuk kuliah. Dan ingat aku akan selalu ada dihati kamu, kamu akan selalu menjadi bagian dari hidupku yang terpenting. Tanpamu aku tidak akan sampai disini “ Ucap Aiko panjang lebar
“Aiko, aku berjanji. Mulai besok aku akan masuk ke kuliah yang kamu tempati “ Ucapku dengan dada sesak

“Aku minta maaf, Chelsea. Aku tidak kuat lagi. Sampaikan kata permintaan maafku untuk kedua orang tuaku dan kak Rikka. Dan katakan padanya, aku akan selalu ada dihatinya. Maaf, hhmmpss “ Ucap Aiko menghembuskan nafas terakhirnya.
“Dokter ! Dok hikss,, Dokter !! Tant hiksss te !! Aiko Tolongg.. !! hikss “ kataku tidak kuat lagi. Namun apadaya Aiko sudah dipanggil oleh tuhan. Aku hanya bisa pasrah menghadapi kenyataan yang pahit ini.

******

Sekarang adalah hari dimana pemakaman Aiko. Kami semua memakai pakaian tertutup untuk menghargainya. Aku tidak sanggup untuk melihat kejadian yang pahit ini, sungguh. Tapi apa boleh buat, mungkin ini yang terbaik untuk Aiko, dan aku pastikan Aiko berada di sisi Tuhan.


THE END ♥

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Ngoceh Dulu

Ini blog berisi tentang apa saja yang aku sukai, hehehe. Kayak Jepang, Anime, Cerita-cerita / Fanfiction. Hohohow, gak bermanfaat banget ya? Tapi gk apaapa juga sih, Toh ini blog buat seneng seneng aja kok. karena aku emang gini, gajelas!. Semoga terhibur aja deh yaw! Dan juga Makasih udah berkunjung ke Blog yang gaje ini! Dan dan dan,

Salah satu artikel + lagu kesukaanku,
•» K-On!
&
•» Tenshi ni Fureta Yo! - HTT

Maen dulu!

Main Piano Unyu dan Aneh:

Category

About K-On (3) FanFic (2) HTT (6) HTT-L (7) Lirik Lagu (7) Mio (1) WallpaperH (2) Yui (1) YuiAzu (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

- Copyright © 2012 My Ordinary Live! : Anime- -YUI HIRASAWA K-On!- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -Edited by Adhie-Kun